Prestasi yang berhasil ditorehkan Umar bin Khaththab
tatkala menjabat khalifah terasa cukup unik dan mengesankan. Umar bin
Khaththab yang dijuluki oleh Rasulullah sebagai Al-Faruq langsung
menjabat sebagai khalifah pengganti Abu Bakar setelah kematiannya pada
tahun 13 Hijriah.
Jika Abu Bakar adalah khalifah yang berjasa mengokohkan politik Islam dan membuka jalan bagi pembebasan negeri-negeri di sekitarnya dengan foreign policy (kebijakan luar negeri) yang diambilnya, terkhusus Irak dan Syam, maka dapat dikatakan bahwa Umar bin Khaththab adalah penyempurna foreign policy Abu Bakar.
Sejarah mencatat, dalam rentang waktu selama sepuluh tahun lebih masa khilafahnya, Umar berhasil meruntuhkan hegemoni Persia dan Romawi, terkhusus di wilayah Irak, Syam, Mesir dan Jazirah Arab. Bahkan tidak hanya berhasil meruntuhkan hegemoni Persia, Umar bin Khaththab juga tuntas melenyapkan eksistensi Persia.
Pproses berjalannya kebijakan tersebut dan langkah-langkahnya dapat Anda simak melalui Laporan Syamina Edisi 8 Mei 2016 berikut ini.
Jika Abu Bakar adalah khalifah yang berjasa mengokohkan politik Islam dan membuka jalan bagi pembebasan negeri-negeri di sekitarnya dengan foreign policy (kebijakan luar negeri) yang diambilnya, terkhusus Irak dan Syam, maka dapat dikatakan bahwa Umar bin Khaththab adalah penyempurna foreign policy Abu Bakar.
Sejarah mencatat, dalam rentang waktu selama sepuluh tahun lebih masa khilafahnya, Umar berhasil meruntuhkan hegemoni Persia dan Romawi, terkhusus di wilayah Irak, Syam, Mesir dan Jazirah Arab. Bahkan tidak hanya berhasil meruntuhkan hegemoni Persia, Umar bin Khaththab juga tuntas melenyapkan eksistensi Persia.
Pproses berjalannya kebijakan tersebut dan langkah-langkahnya dapat Anda simak melalui Laporan Syamina Edisi 8 Mei 2016 berikut ini.
Posting Komentar