Presiden Filipina Rodrigo Duterte tak berhenti mencak-mencak dan menyebut Presiden Amerika Barack Obama sebagai (-maaf) ’anak pelacur.’ Mantan Mayor yang berkuasa di Davao City selama 22 tahun itu melontarkan umpatan dalam jumpa pers sebelum bertolak ke Vientiane, Laos, 5 September 2016.
Duterte tak kuasa menahan jengkel mengingat Obama mengirim sinyal akan menanyakan perihal kematian 2.400 orang di Mindanao dalam dua bulan terakhir.
”Anda seharusnya lebih memberi hormat. Tidak begitu saja melemparkan pertanyaan dan pertanyaan. ANAK PELACUR! Saya akan ganti mengutuk Anda di forum itu,” koar Duterte yang rencananya menghadiri KTT Asean di Laos itu.
Suksesor Benigno Aquino III itu juga melontarkan permisalan kotor bahwa perdebatan seperti itu tak ada manfaatnya bagi kedua belah pihak. Duterte seolah mengelak untuk bertanggung jawab dengan dugaan pelanggaran HAM dan ketidak mampuan menjaga stabilitas keamanan di Filipina Selatan.
”Kita akan selamanya berkubang di lumpur kotor seperti babi jika Anda (Obama) melakukan itu kepada saya,” tantang Duterte.
Akibat umpatan itu, Obama yang sejak lama memberi bantuan kepada Filipina dalam upaya melawan mujahidin di Mindanao pun geram. Pria berkulit gelap itu membatalkan agenda ketemu Duterte yang rencananya akan dilakukan disela-sela gelaran KTT Asean.
”Presiden Obama tidak akan mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Duterte dari Filipina sore ini, ungkap Jubir Dewan Keamanan Nasional Amerika, Ned Price pagi ini, 6 September 2016.
Obama bahkan sudah mengubah agendanya untuk bertemu dengan Presiden Republik Korea Park Geun Hye.



Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.